Belajar Bicara dari Al-Quran

Apakah Bapak/ibu guru sering menggunakan metode ceramah dalam KBM? berikut adalah rangkuman dan cuplikan dari tulisan Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum, tentang seni berbicara menurut Al-Quran.

Allah memerintah manusia untuk membimbing orang lain dengan bahasa yang tepat. Dengan bahasa yang tepat, diharapkan dapat mengantarkan pendengar/pembaca kepada petunjuk Allah Swt. Di dalam al-Qur’an terdapat 6 (enam) sighat fiil amr dalam berbicara kepada orang lain;

  1. Qulu Qaulan ma’rufan

    • Qaulan ma’rufan merupakan ucapan yang indah, baik dan pantas, tidak mengandung kemungkaran, kekejian dan tidak bertentangan dari ketentuan Allah.
    • Qaulan ma’ruf menghindari peluang terjadinya pelecehan atau tersinggung karena miskomunikasi.
    • Qaulan ma’rufan bukanlah untaian kata-kata manis tapi mengandung kejahatan maupun kekejian yang terselubung.
    • Qaulan ma’rufan ini disampaikan secara lugas, tepat dan sangat toleran, bukan mengada-ada ataupun berlebih-lebihan
    • Qaul yang ma’ruf dapat digunakan untuk pembicaraan yang bermanfaat, memberikan pengetahuan, mencurahkan pemikiran.
    • Qaul yang ma’ruf juga dapat berfungsi sebagai bantuan psikologis.
  2. Qulu Qaulan Kariman

    • Qaulan Kariman merupakan ucapan yang mulia, lembut, bermanfaat dan baik dengan menjaga adab sopan santun, ketenangan dan kemuliaan.
    • Qaulan Kariman mempergunakan bahasa yang lugas, bermakna, mulia dan agung.
    • Qaulan Kariman tidak menyinggung kehormatan atau harga diri lawan bicara.
    • Qaulan Kariman dapat menyentuh hati sanubari seseorang.
    • Qaulan Kariman digunakan untuk berbicara kepada orang yang perlu dimuliakan seperti orang tua.
    • Qaulan Kariman bermuatan penghormatan dan kemuliaan terhadap lawan bicara.
  3. Qulu Qaulan Maisuran

    • Qaulan Maisuran merupakan tutur kata yang ringan, mudah dimengerti, bermuatan pengharapan terhadap prospek yang indah sebagai penyejuk dan penawar hati lawan bicara.
    • Qaulan Maisuran ringan, jelas dan mudah dipahami (tidak berbelit-belit)
    • Qaulan Maisuran sangat sederhana dan dapat diterima secara spontan, tanpa memerlukan pemikiran yang berat.
    • Qaulan Maisuran melegakan perasaan lawan bicara.
  4. Qulu Qaulan Laiyinan

    • Qaulan Laiyinan merupakan perkataan dengan kalimat yang simpatik, halus, mudah dicerna dan ramah, agar berbekas pada jiwa, berkesan serta bermanfaat.
    • Qaulan Laiyinan mengadung unsur persuasif.
    • Qaulan Laiyinan ditujuan kepada orang yang lebih berpengaruh dalam suatu komunitas masyarakat.
    • Qaulan Laiyinan disampaikan secara lemah lembut tanpa emosi,caci maki dan melecehkan orang lain.
  5. Qulu Qaulan Balighan

    • Qaulan Balighan merupakan perkataan yang menggugah jiwa dan melekat di hati.
    • Qaulan Balighan disampaikan dengan bahasa yang sarat makna, tajam dan membekas di hati.
    • Qaulan Balighan bertujuan mengetuk jiwa yang kasar sehingga dapat menerima kebenaran dan mengubah tingkah laku.
  6. Qulu Qaulan Sadidan

    • Qaulan Sadidan merupakan perkataan yang jujur.
    • Qaulan Sadidan disampaikaan secara ma’ruf (qaulan ma’rufan).
    • Qaulan Sadidan tidak menyakiti hati orang lain.

Mohon maaf bila ada salah rangkum dan atau salah kutip. Bila diperlukan Anda dapat membaca langsung dari buku Jejak Seni dalam Sejarah Islam. —

sumber:

Buku JEJAK SENI DALAM SEJARAH ISLAM, karya Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum, diterbitkan oleh ISI Padangpanjang Sumbar pada tahun 2016


Pena Remaja Digital juga dapat dibaca melalui channel Telegram Pena Remaja